Percaya bahwa Tuhanlah yang berdaulat

Percaya bahwa Tuhanlah yang berdaulat

Posted by Ceritaveraoktavia on Februari 16, 2019 in

Malam tadi, sehabis mengikuti acara seminar pasangan suami istri dengan kakak Abang family ministry dan KTB pasutri, aku, bang Parlin, bang enrico dan kak Fenny memutuskan untuk bermalam mingguan bersama. Double date lah istilahnya hehehe.

Kami memutuskan untuk pergi ke restoran Desa-desa yang ada di jalan setia Budi, tidak jauh dari hotel Grand Impression tempat kami seminar tadi.

Obrolan kami mengalir, seperti orang yang sudah lama tidak bertemu dan rasanya ingin cerita ngalor ngidul. Segala macam diceritakan. Mulai dari hal remeh temeh hingga yang paling serius.

Hingga sampailah aku dan kak Fenny membicarakan tentang program gaya hidup sehat untuk program hamil.
Yes, kami sedang menantikan keturunan.
Kami membahas apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan, kandungan gizi  makanan, jenis olahraga, sampai membahas pengalaman berhadapan dengan orang-orang yang suka "nyinyir" dengan pertanyaan "udah isi belum?".

Ada hal-hal yang secara khusus sedang Tuhan siapkan bagi kita. Terkhusus untuk kami yang sedang mempersiapkan kehamilan namun belum juga diberi, mungkin Tuhan sedang menempah kami untuk sehat dahulu secara fisik, mental, maupun finansial.
Tadi kak Fenny ingatkan bahwa mungkin Tuhan sedang mempersiapkan tubuh yang sehat dan jiwa yang sehat untuk kita, sehingga ketika nanti hamil, tubuh sudah siap untuk proses itu, dan kita punya anak dalam tubuh dan jiwa raga yang sehat.

Wah, aku tersadar. Iya ya..
Selama ini aku kurang menjaga pola hidup. Aku masih saja bandel dengan pola makan. Atau hal-hal lain yang masih harus dibereskan dulu.
Aku diingatkan untuk terus berusaha semakin baik lagi. Semakin sehat lagi.

Aku pribadi kagum dengan konsistensi kak Fenni menjalani program hidup sehat itu. Aku sangat termotivasi mendengarkan dan tak sabar ingin melakukan.
Hingga sampailah pada titik dimana kami membahas bahwa, sehebat apapun usaha yang dilakukan, tetap sadar bahwa segalanya adalah dalam kendali Tuhan. Tuhan yang berdaulat.
Tetap lakukan yang terbaik, namun berserah kepada Dia.
Tetap jalankan program hidup sehat, namun tetap Tuhan yang berdaulat memberikan buah hati.

Kalau Tuhan katakan belum, ya belum. Dan kalau Tuhan katakan Iya, maka Iya. Namun harus tetap berusaha.

Percaya bahwa Tuhan yang berdaulat artinya percaya pada kuasa Tuhan, percaya bahwa Dia akan memberikan yang terbaik di waktu yang terbaik.
Percaya bahwa Tuhan yang berdaulat akan menghasilkan damai sejahtera di hati.
Dan itu dicapai ketika kita punya persekutuan yang baik dengan Tuhan.

Percaya bahwa Tuhan yang berdaulat memberikan kesadaran bahwa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita sendiri.
Sehingga ketika ada orang yang lebih cepat dipercayakan untuk diberikan keturunan, tidak timbul iri di dalam hati.
Kita sadar bahwa segala sesuatu ada waktunya.

Percaya bahwa segala sesuatu indah pada waktunya bukan berarti pasrah dengan keadaan tanpa usaha. Namun melakukan yang terbaik dan menyerahkan segalanya pada Dia.

Percaya bahwa Tuhan yang berdaulat atas hidup kita membuat hubungan pribadi dengan Tuhan semakin erat. Kita semakin bergantung kepadaNya.
Hal ini berlaku untuk segala hal yang kita inginkan dan rencanakan.

Ya.. percayalah bahwa Tuhan yang berdaulat atas kehidupan kita.

Continue Reading

Pekerjaan baru

Pekerjaan baru

Posted by Ceritaveraoktavia on Februari 01, 2019 in

Awal bulan Februari menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagiku tahun ini. Setelah pertengahan tahun lalu aku memberanikan diri untuk resign dari pekerjaanku sebagai guru di salah 1 perguruan swasta di medan dengan berbagai alasan yang akhirnya menguatkan tekadku untuk resign. Ini yang membuatku bingung setiap kali ditanya "kenapa resign dari sekolah yang lama?". Karena memang alasanku bukan cuma 1, dari mulai alasan terlalu jauh, dan ingin keluar dari zona nyaman. Tapi bukan cuma 2 itu aja, ada alasan-alasan lain yang menguatkanku.
(Ngapain dibahas ya kalau akhirnya aku ga mau nulis disini hehehe).
Tapi apapun itu, setelah aku menganggur beberapa bulan dan mengisinya dengan usaha online, aku akhirnya dapat pekerjaan baru.
(Ssstttt... Aku resign bukan untuk wirausaha ya, wirausaha yg ada sudah dikerjakan sejak dulu, dan akan tetap dikerjakan sekalipun sudah mendapatkan pekerjaan baru).

Ada banyak pengalaman seru ketika mengais rezeki dari rumah. Ada suka dan dukanya. Tapi yang pasti, aku akhirnya menyadari bahwa ternyata aku emang orang yang ekstrovert yang membutuhkan interaksi dengan manusia hehehe..
Selain itu,karena tempat kerja yang baru cukup dekat dari rumah, aku ga perlu lagi berperang melawan macet dan jarak. Aku juga tertantang dengan pekerjaan baru ini. Bagaimana tidak, aku harus belajar hal baru. Aku harus mempelajari hal-hal yang sebenarnya bukan bidangku.

Kalau dulu aku ngajar di SMA dan SMP dengan mata pelajaran ekonomi yang memang jurusanku waktu kuliah, kali ini ngajar akuntansi yang benar-benar akuntansi. Fyi, akuntansi adalah bagian dari ekonomi, tapi itu tak sama. Kalau di kampus ada jurusan khusus untuk itu. Sebenarnya dulu aku juga ngajar akuntansi SMA, tapi dasar-dasarnya aja, itu yang membuatku yakin untuk berani mengajar akuntansi di SMK.
Selain akuntansi, aku juga mengajar Sejarah dan IPS SMK. Bayangkan. Aku benar-benar harus belajar. Tapi sejauh ini sih aku senang-senang aja.
Hehehe
Kalau ditanya akan bertahan disini atau enggak, ya belum tahu juga. Kita ga tahu gimana kedepannya. Aku berharap aku ga jadi kutu lompat dalam bekerja. Hihihi..
Dan aku percaya, Tuhan akan tempatkan aku ditempat dimana aku bisa bertumbuh dan berdampak. Just do the best.

Kembali lagi ke yang tadi, ke kenyataan bahwa aku adalah orang yang ektrovert.
Walaupunaku pernah di titik malas jumpa manusia, menutup diri dirumah karena takut ada tamu yang datang, berhari-hari dirumah dan keluar hanya untuk menyapu teras, namun aku sadar bahwa itu adalah fase aku sedang down. Itu bukan diriku.

Namun aku sangat bersyukur pernah melewati itu, aku bersyukur juga untuk pekerjaan baru yang penuh tantangan ini.
Mungkin orang-orang akan menganggapku bodoh mengetahui pekerjaanku sekarang wkwkwk.. aku juga merasa begitu sih kalau dipikir-pikir. Tapi yang membuat aku akhirnya mau menerima ini adalah tantangan baru untuk mengajar mata pelajaran akuntansi,sejarah dan IPS.
Namun ya gila aja sih ini... Tantangan baru di depan mata.
Aku percaya,aku ada disini karena rencana Tuhan, ada yang Tuhan ingin aku kerjakan disini 😊

Continue Reading