Senin, 26 November 2018


Hai sayang..

Ini aku Vera. Aku adalah wanita yang sudah 2 tahun menantikanmu.
Aku adalah wanita biasa. Ya biasa saja. Aku sama seperti wanita lainnya.

Saat ini aku diberi kesempatan untuk menulis surat cinta, awalnya aku bingung menulis untuk siapa. Namun hatiku berbisik untuk menulis surat cinta untukmu. Aku ingin kelak jika kau sudah ada dan sudah bisa membaca, kau harus membaca ini. Surat cinta dari wanita yang menantikan kehadiranmu.


Sayang, setelah aku menikah, ada yang beda dariku. Ada harapan besar di hatiku. Mungkin ini namanya cinta ibu. Ah ada-ada saja aku ini, masak belum bertemu ,aku sudah menyebutnya cinta.

Ya tapi itulah yang kurasakan. Aku merindukanmu walau kita tak pernah bertemu. Kau masih hanya ada dalam benakku, dalam doaku.
Sering aku membayangkan, betapa bahagianya aku ketika kita bertemu. Ah tak usahakan bertemu, kau berada dalam ku saja pasti aku sangat-sangat bahagia. Hei, membayangkannya saja rasanya aku bahagia, apalagi nyata.

Sayang, kau masih misteri bagiku. Entah kapan kita akan bertemu, akupun tak tahu. Tapi pasti kita akan bertemu kok. Dan seandainyapun tidak, membayangkan aku memilikimupun aku bahagia. Tapi aku yakin, suatu hari kita akan bertemu. Kau akan ada dalamku, bertumbuh dalamku, sampai pada waktunya kita benar-benar bisa saling menatap dan bersentuhan. Aku kan memelukmu, mendekap hangatnya tubuhmu, menciummu, aku berjanji akan menjagamu bersama dia yang aku sayangi dan yang akan menyayangimu juga.


Sayang, tahu tidak, Tuhan sang pencipta itu baik sekali lho. Dia tahu yang terbaik untuk kita. Setiap malam aku berdoa kepadaNya menyebut namamu sebagai permohonanku. Yah memang sih Dia belum mengizinkan kita bertemu. Tapi itu adalah waktu yang baik kok sayang.

Tuhan sangat sayang pada kita. Tuhan mau kami yang mencintaimu mempersiapkan diri sebaik mungkin, Dia sedang membentuk dan mengajari kami untuk jadi orang yang lebih baik, agar kelak ketika bertemu denganmu pada waktu yang luar biasa tepat kami sudah benar-benar siap. Bukan sayang, bukan karena sekarang kami belum siap. Menurut kami sih kami sudah siap, tapi Dia yang paling tahu kesiapan kami hehehe kan Dia yang maha tahu.
Dia sedang menyuruh kami untuk bersabar. Ya sayang, kamu akan bersabar.
Oia, Dia juga sedang menyuruh kami untuk berduaan dulu sayang, bukan berarti kehadiranmu akan mengganggu, bukan. Tapi agar kelak ketika kau hadir bersama kami, kami tahu cara menyayangimu dengan sempurna.
Tuhan perhatian sekali kan dengan kita?.
Makanya sayang, ketika nanti kamu sudah ada, aku akan memperkenalkan Dia kepadamu. Aku janji sayang. Aku akan menolongku mengenal Dia lebih dekat.

Sayang, tahu tidak hidup itu penuh perjuangan. Tak mudah. Ada masanya semuanya. Ada masa menanam, ada masa menuai, ada suka dan duka, sedih bahagia, ada waktu bertemu ada waktu berpisah, ada saat harus menunggu dan bersabar. Kelak kaupun akan merasakannya.

Tapi tenang, dalam segala masa itu aku akan ada bersamamu, hmm eiits tidak ada yang lebih berkuasa lagi, bukan aku, tapi Dia, Dia yang akan setia menjaga dan menyertaimu. Jadi jangan takut melewati semuanya.
Aku juga sedang melewatinya sayang. Dan aku tahu Dia bersamaku dalam melewati ini.

Sayang, tahu tidak. Ada lho orang yang lebih hebat dari aku. Aku masih menunggumu 2 tahun, ya semoga tidak lama sih sayang. Itu harapanku. Tapi ada orang sepertiku juga, dalam penantian, yang lebih lama menantikan teman-temanmu. Aku salut dengan mereka.


Sayang, dalam menantikanmu kami yang berjuang penuh dengan air mata. Kadang mereka yang tidak mengerti, sering menyalahkanku. Padahal apalah dayaku. Akupun tak tahu. Hanya Dia yang menciptakan yang tahu. Tapi mereka sering sekali mempertanyakan kepadaku. Kadang itu membuatku sedih sayang.

Tapi tenang saja, aku kuat kok. Aku akan sabar menunggumu.

Sayang, nanti kalau sudah saatnya kita untuk bertemu, pasti kita akan bertemu. Tenang saja. Ahhh.. Kamu pasti sangat lucu dan menggemaskan. Ya kan?

Gak apa-apakan kalau aku menciumimu kelak. Gpp dong ya. Kan kau milikku.

Oia ada banyak lho yang menantikanmu. Pasti akan banyak sekali yang sayang kepadamu.

Tenang-tenang..
Waktunya akan tiba, kau akan menjadi kabar bahagia bagi kami.
Ya sayang.. aku akan sabar menunggumu.
Pada waktu yang tepat Dia akan mempertemukan kita.

I love you

Cerita Vera Oktavia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates