Minggu, 09 Februari 2020

2019......
Gak terasa udah di penghujung akhir tahun. Bagaimana resolusimu?
Akhir tahun saatnya evaluasi diri, Coba lihat lagi daftar resolusimu, gimana? Banyak yang tercapai? Atau banyak yang gak tercapai?  Kalau banyak yang gak tercapai, tenang jangan sedih, emang gak semua yang kita rencanakan, yang kita harapkan harus tercapai. Semuanya atas izin-Nya.

Kalau aku sendiri, seperti kebanyakan orang ya, ada yang tercapai dan ada yang tidak.
Di tulisan ini aku mau cerita-cerita tentang perjalan tahun 2019 ini. Di awal tahun kemarin aku menulis juga tentang perjalanan hidup 2018 yang hiuuh, dan ditulisan itu aku memberikan istilah untuk semua harapan di 2019, yaitu Tahun Harapan Baru. Tidak salah aku memberikan sebuah istilah untuk tahun ini, karena tahun 2019 ini adalah Tahun Harapan baru bagi kami.

Kami mengawali tahun ini dengan sebuah harapan yang baru setelah melewati tahun 2018 yang benar-benar mengguncang jiwa. Ada banyak kegagalan yang terjadi di tahun 2018 yang membuatku dan suami down. Kami mengakhiri tahun 2018 bermodalkan harapan. Belajar untuk tidak khawatir dan berserah. Kami gak tahu akan seperti apa kehidupkan kami karena tahun 2019 di mulai dari NOL lagi. Bayangkan saudara-saudara, ada banyak lamaran kerja yang kami jatuhkan dan itu gagal di tahap akhir, dan banyak kegagalan-kegagalan lainnya. Jujur saja, itu membuat kami takut untuk memulai dan berharap. Namun, aku dan suamiku selalu saling mengingatkan untuk tidak khawatir dan takut. Di tengah hidup yang seperti tidak ada harapan, kami memilih untuk melangkah ke depan dengan penuh harapan. Kami memulai sebuah perjuangan di tahun 2019.

2019, kami memulai dengan semangat. Tahun ini ada banyak pelajaran yang berharga yang bisa ku dapatkan. Kalau tahun lalu penuh kegagalan dan membuat kami hampir putus asa, dan memandang Tuhan tidak adil, tahun ini Dia berkata seolah ingin membuktikan bahwa sangat mudah bagi-Nya untuk memberikan apa yang kami mau, tetapi Tuhan punya waktu yang sangat tepat. Tidak terlambat dan tidak pula terlalu cepat.

Tahun ini aku diizinkan untuk mendapatkan pekerjaan yang aku inginkan. Tahun lalu, aku ingin bekerja di sekolah, bimbingan belajar, dan privat les. Tahun ini, Tuhan memberikannya dengan sangat mudah. Bahkan aku pernah mengerjakannya sekaligus di awal tahun, yang pada akhirnya mengajar les privat aku tinggalkan karena aku kewalahan mengerjakan semuanya sekaligus. Aku mendapatkan pekerjaan baru dengan sangat tidak disangka diterima di beberapa sekolah yang sudah lama aku inginkan, sampai aku kewalahan memilihnya.  Tahun ini aku diajarkan untuk berhikmat dalam mimilih. Sampai akhirnya aku memilih sekolah tempat aku mengajar sekarang. Bukan kebetulan aku ada disini saat ini. Memiliki pekerjaan baru, yang sebenarnya diluar dari apa yang aku pelajari kuliah. Mengajar tingkatan yang berbeda dengan pekerjaanku sebelumnya, Mengajar SD, ya aku mengajar SD, dan aku sangat menikmatinya. Memiliki teman-teman baru, dengan karakter yang baru, dan dari latar belakang yang berbeda-beda. Aku bersyukur atas semua ini.

Satu hal yang tidak ketinggalan, sebelum melewati ini semua, dipertengahan tahun ini aku sempat menekuni usaha berjualan pakaian bekas online, kami hidup dari hasil penjualan itu, dan Tuhan cukupkan semuanya. Tuhan memelihara hidupku. Mungkin saja, di luar sana ada orang-orang yang memandangku sebelah mata dan berujar "percuma sarjana, tapi berjualan pakaian bekas". Aku tak menghiraukan itu. Aku terus saja menggelutinya, karena aku tahu, saat itu Tuhan memberiku rezeki lewat berjualan saat itu.

Tahun ini memang berbeda dengan tahun lalu, kalau tahun lalu aku banyak bergelut di rumah, menjadi full time wife, tahun ini aku menjadi working wife, berangkat sebelum mata hari terbit, dan pulang setelah mata hari terbenam. Hal itu di mulai sejak pertengahan tahun , aku mengajar di sekolah dan mengajar di bimbel hingga malam. sampai di bulan Oktober, aku memutuskan untuk resign dari bimbingan belajar. untuk resign dari sana, bukanlah hal yang mudah bagiku, karena aku sangat mengasihi siswaku di bimbingan belajar, dan menikmati pekerjaanku disana. Namun, tetap saja, hidup adalah pilihan. Kondisi kesehatanku juga harus aku pikirkan. Benar saja, setelah aku resign, selang beberapa hari, kondisi kesehatanku drop. Aku tiba-tiba kedinginan dan demam tinggi, untung saja tidak sampai di opname di rumah sakit, hanya perlu bed rest beberapa hari di rumah.
Ya, Tahun ini aku diajarkan untuk tegas dalam memilih. Untuk berhikmat dalam memilih. Haah ada-ada saja, tahun lalu aku down karena ada banyak hal yang gagal, dan tahun ini rasanya semua berdatangan sampai aku yang kewalahan. Ada-ada saja cara Tuhan mengasihiku dan mengajariku.

Tahun ini aku juga banyak mengembangkan diri, lewat membaca buku ( yaah walau tidak ada buku yang benar-benar sampai habis ku baca), lewat ikut beauty class, concern belajar banyak hal tentang hidup minimalist, hidup berkesadaran, dan gaya hidup sehat. Di awal tahun aku sering banget posting resep smoothies di instagram, walau di akhir tahun aku sudah gak sempat lagi sering-sering posting content karena rasanya waktuku sudah habis untuk mengajar, ini juga alasan kenapa aku jarang nulis blog hehehhe. Dan satu hal lagi yang berhasil aku kerjakan tahun ini adalah harapanku les conversation terwujud. Yay.

Kenapa sih aku harus belajar ini dan itu?
Rasanya perlu satu tulisan khusus untuk ini hahaha
Singkatnya begini, selama aku masih muda, masih punya energi, masih punya kesempatan, aku mau terus belajar, dan berkarya. Bahkan jika suatu hari aku sudah memiliki anak. Menikah dan berkeluarga tak akan menghalangi aku belajar banyak hal. Belajar tidak harus di kelas formal, belajar memasak kue juga termasuk belajar, belajar parenting saat belum punya anak, why not?. Belajar Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya juga, it's ok.

Tahun 2019 banyak memberikan pelajaran hidup bagiku. Aku melihat bagaimana Tuhan bekerja secara nyata dalam hidupku. Membuat sebuah keyakinan untuk tidak perlu khawatir. Pelajaran bahwa Tuhan menyertaiku. Aku ga perlu takut.
Aku tahu, namanya hidup ada up and down. Ada saat dimana kita kuat dan ada saat dimana kita butuh dikuatkan. Namun, tahun ini aku belajar bahwa Tuhan punya daulat atas hidupku. Entah itu susah dan senang, sedih dan bahagia, mengikhlaskan atau menerima, Dia tahu apa yang aku perlu.

Kalau tahun 2019 adalah tahun harapan baru, tahun 2020 ini adalah tahun keajaiban. Entah keajaiban apa yang akan datang, entah dalam bentuk apapun itu, tapi aku mengimani bahwa 2020 akan ada banyak keajaiban. Aku tahu, tahun ini tidak akan selalu mulus, tetap akan ada naik dan turun, akan ada sedih dan bahagia, akan ada banyak penantian. Namun, apapun itu, aku tahu ada banyak keajaibanNya yang akan aku saksikan. 

Happy new year 💕



Cerita Vera Oktavia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates