Kamis, 13 Desember 2018

Ya ampun, Udah mau akhir tahun guys, tapi masih ada keinginan yang belum tercapai. Rasanya kok tahun ini cepat sekali berlalu ya. Padahal masih ada target yang belum tercapai. Sedih.


Hidup harus punya harapan  biar semakin semangat, biar ada tujuan yang akan dicapai. Kalau semalam themanya tentang penyesalan-penyesalan dalam hidup, hari ini membahas tentang sebuauh mimpi yang belum tercapai. Gak apa-apa belum tercapai, kan masih ada hari esok dan esoknya lagi, masih harapan.

Awal tahun lalu aku ada membuat resolusi, hanya  2 topik sih resolusinya yaitu tentang pekerjaan dan keturunan.

Ya, sebenarnya ini udah di tulis di challenge Day 17 (disini) , di tulisan itu aku ada bahas tentang resolusiku tahun 2019 dan menyentil sedikit tentang harapan yang belum tercapai tahun ini.

PEKERJAAN

Mimpi menjadi seorang Freelance nyambi ibu rumah tangga
Gila. Mimpi apa ini hahaha. Tapi aku ingin sekali suamiku punya pekerjaan yang tetap dan aku juga bisa focus jadi freelancer writer, ya aku udah bilang sama suamiku, aku suka dan aku ingin mempelajari lebih lagi dunia menulis, aku ingin menjadi blogger.
Ok dah nemu ya mimpiku apa. Freelancer dan blogger.
Mimpi apa ini hahhaa.
Aku sudah menemukan mimpiku itu, namun aku belum meraihnya. A jelaslah, aku masuk ke dunia blogger aja baru tahun ini kok, masak mau langsung professional, instant bener.

Tapi kabar gembiranya aku sudah berani resign dan sudah memulai untuk serius menulis di tahun ini. Yay. (tepuk tangan dong LOL)
yang belum tercapai adalah menjadi professional dibidangnya.

Ok itu yang pertama.

Selanjutnya..

Aku juga punya mimpi punya onlineshop yang produknya di produksi sendiri. aku punya mimpi untuk evevos.id, kabar gembiranya aku sudah berhasil mengirim anting handmade buatanku ke lebih dari 10 provinsi di Indonesia. Tapi aku masih punya mimpi lagi, akum au evevos.id bisa mengirim lebih dari 20 paket per harinya. Ini belum. Ya tahun depan harus lebih semangat lagi.

Aku ingin bekerja full time dari rumah, mengerjakan hobbiku ini, crafting dan blogging. Namun tahun ini belum maksimal. Tahun depan harus lebih maksimal lagi.

Tapi entar dulu, aku resign bukan karena ingin focus ke crafting dan blogging ya, itu 2 hal yang berbeda, emang sih kesannya jadi berkesinambungan. Bukan. Bukan. Resign karena alasan yang berbeda. Kenapa aku bilang gitu? karena sebelum resign aku udah mulai usaha crafting dan udah mulai ngeblog juga. Mengenai alsan kenapa berani resign, ntar-ntar aku bagikan (lagi)..
Tadi mengenai pekerjaan udah..

Sekarang mengenai KETURUNAN
Tisu mana tisu..

Agak baper nih kalau bahas yang ini, seriusan.
Jujur ini adalah mimpi besarku tahun 2018, dan sampai akhir desember ini belum ada tanda-tanda dia akan datang. Jujur aku struggling untuk move on dari baper tentang ini. Karena menantikannya gak semudah yang orang lain pikirkan.

Ada yang nanya “emang kamu udah sepengen itu ya?, kan masih muda?”.
Aku gak tahu sih, tapi perasaaan ingin itu datang begitu aja, datangnya sangat amat teramat besar sekali. Dan ketika apa yang kita inginkan ternyata sulit untuk didapatkan, disitulah susah move on-nya, apalagi kita tinggal masih di Indonesia, dimana urusan pribadi bisa jadi urusan umum, yang akan selalu dipertanyakan. Jadi stoplah nanya-nanya. Apalagi ntar lagi mau acara natal tahun baru, pasti banyak ketemu keluarga, harus siap-siap mental nih. Harus makan banyak nih biar ada kekuatan ekstrak speak up ke mereka.

Aku berharap bisa hamil sebelum usia pernikahan kami 2 tahun, dan tahun depan 7 januari 2019 yang gak sampe sebulan  lagi adalah hari pernikahan kami yang kedua tahun. Dan aku belum hamil.
Hah sudahlah.

Tahun depan harus lebih berjuang lagi. Masih ada harapan. Pasangan lain yang lebih lama menantikan aja masih kuat kok, mereka aja bisa, kenapa aku dan suamiku enggak. Pasti bisalah. Semuanya terjadi pasti karena ada sebabnya, jadi aku belum hamil juga pasti ada sebabnya, dan yang tahu scenario itu hanya Sang Pencipta, siapa aku harus menebak-nebak jalan pikirannya. Yang jelas jalan pikiran-Nya akan membuat aku terkejut dan terheran-heran. Dia tahu yang terbaiki buatku.

Hidup ini emang penuh perjuangan, harus semangat. Setiap hari adalah perjuangan. Jangan menyerah, harus tetap berharap, bermimpi. Tentunya jangan lelah berdoa dan berusaha.

Aku sedang belajar untuk menerima dengan ikhlas segala mimpi yang belum tercapai dengan lebih banyak menghitung berkat yang telah ku terima.



Cerita Vera Oktavia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates