Jumat, 19 Juni 2020

Judulnya sudah familiar ya? Ya itu adalah quotes yang sudah banyak orang tahu, tetapi banyak juga yang melupakannya. 

Saat sedang menulis ini aku sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Itu normal. It's Ok To Be Not Ok. Okaay?.

Kita sering denial dengan perasaan kita. Orang sekeliling kita juga sering kali tidak menerima kondisi kita yang sedang tidak baik-baik saja. "Halah, banyak orang yang lebih susah hidupnya dari kamu!" katanya. 
"Masalahmu itu tidak seberapa dibandingkan dengan orang lain, lihat si Anu, dia bla bla bla bla" Tambahnya lagi. kadang kalau menerima sambutan begini kita jadi semakin malas melanjutkan percakapan. Aku merasa masalahku dikecilkan. Hmmm, ya karena memang kita denial sama emosi sedih, marah, dan kecewa. Hal ini tidak jarang membuat kita malah merasa sendiri, kesepian dan tidak ada yang peduli. It's Ok to be not Ok. 

Kembali ke kondisi hatiku yang ku ceritakan di awal. Aku sedang tidak baik-baik saja. 
Bagi sebagian orang aku di kenal sebagai si Vera yang ceria, si Vera yang suka tertawa. Aku sering menguatkan orang dari cerita-ceritaku, dan membangun image yang strong. Namun, aku tetaplah manusia yang sewaktu-waktu bisa up and down. It's ok. 

Emangnya kamu kenapa sih?
Ntah apa nama perasaan ini, semuanya menari-nari di kepalaku. Apa ini yang dinamakan overthinking ?
Ntahlah. 
Tiba-tiba aku menangis sampai tersedu-sedu.
Aku berusaha mengalihkan perhatianku ke hal yang lain, HP misalnya, Media Sosial. Tetapi ah itu tidak membantu. Malah aku semakin pusing dibuatnya.

Tidak bisa dipungkiri memang aku sedang punya pergumulan yang aku tidak mau cerita di sini.  Ada rasa di mana aku gagal. Ada rasa di mana aku tidak punya solusi atas masalahku. Ada rasa di mana seolah tidak akan ada yang paham dengan kondisiku (sekalipun suamiku terus berusaha menolongku). Ada rasa seperti tidak ada yang peduli. Mungkin saja sebenarnya kondisi itu tidak nyata, aku yang membentuknya di imajinasi kita yang menari-nari di kepala. Ada rasa menyalahkan diri sendiri.

Aku menulis ini bukan untuk memamerkan masalahku, tidak sama sekali. Itu kenapa aku tidak menceritakan masalahku, tetapi berbagi rasa.
Aku menulis ini untuk self-healing. 
Aku mempublish ini untuk kamu-kamu yang sedang dalam kondisi yang sama denganku saat ini. Kamu tidak sendiri. 
Nikmati saja kesedihanmu saat ini. Kita tidak selamanya dalam kondisi yang prima. Kita tidak selamanya bisa menampilkan diri kita yang sedang baik-baik saja seperti yang kebanyakan ditampilkan di media sosial. Ini hidup, ada up and downnya. Ada masa di mana kita tidak baik-baik saja, dan itu normal. 

Namun, jangan berlama-lama. Nikmati kesedihanmu dan segeralah bangkit. Menangislah sejadi-jadinya, rasakan saja kesedihanmu. Puaskan air matamu mengalir. Menangislah dalam doamu yang tanpa kata. Setelahnya, tarik napasmu, tenangkan dirimu, tersenyumlah pada dirimu, katakan "Aku berharga". Aku tahu itu tidaklah mudah, tidak apa-apa. 

Perjuangan ini adalah bagian indah dari dari cerita hidupmu. 

Sebuah cerita yang menarik adalah cerita yang dibangun dengan konflik yang kuat. Mungkin saat ini kita ada dalam bagian itu. Tidak apa-apa. Mari berpelukan dari jauh. 
Kamu berharga, Kamu dikasihi oleh-Nya.




Cerita Vera Oktavia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates