Jumat, 19 Juni 2020

Tidak terasa sudah di pertengahan tahun 2020. Hai apa kabar resolusi? Tahun 2020 ini memiliki cerita tersendiri. Apakah "Keajaiban" yang ku harapkan akan terwujud? atau sebelum mempertanyakan itu, aku harus bertanya, keajaiban apa sebenarnya yang aku harapkan? 

2020. Tahun ini adalah tahun penuh misteri. Ya. Itulah hidup penuh dengan misteri. di pertengahan 2020 ini, ada banyak rencana yang batal. Aku rasa itu untuk banyak orang. Bagaimana tidak, Wabah COVID-19 memporakporandakan dunia. Dari awal Maret Indonesia sudah terkena wabahnya. Di Kota Medan sekitar tanggal 20-an sekolah-sekolah melakukan proses belajar mengajar dari rumah, kantor banyak yang melakukan sistem Work From Home. Artinya ada banyak pekerjaan yang harus ditunda bahkan dibatalkan pelaksanaannya.
 Aku sendiri pada akhirnya harus WFH karena aku adalah guru. Rencana belajar yang telah disusun oleh sekolah untuk dilaksanan otomatis berganti. Sistem pengajaran berganti, ini membuat banyak pihak kesulitan di awal. Semua struggling dengan sistem baru ini. Aku sebagai guru juga mengalami kesulitan mengajar online, mengajar via whatsapp, lalu berganti lagi dengan pertemuan zoom dan google class room. Tahu dong gimana perjuangan para guru-guru memahamkan dan memperkenalkan sistem ini pada orang tua dan juga siswa dengan segala pertanyaan dan complainnya. Hiuuuh. Namun, ga bisa dipungkiri orang tua siswa pasti juga sangat amat  struggling dengan ini. Beberapa orang tua bahkan bercerita bahwa kesulitan dengan WFH. Di mana ia harus mengurus rumah, harus WFH dan harus mengurus anaknya yang School from home. Kebayang sih lelahnya. Aku rasa karyawan lain juga pasti berjuang sekali beradaptasi dengan WFH ini. Belum lagi bekerja di rumah itu tidak seindah yang dibayangkan, harus bisa membagi waktu kerja dengan family time. Namun, sesulit-sulitnya WFH dan sebosan-bosannya di rumah, lebih sulit lagi bagi mereka yang terpaksa di PHK karena wabah ini. Banyak perusahaan yang mengalami penurunan omset, banyak pedagang kecil yang kehilangan pendapatannya. ah 2020.

Banyak rencana yang batal. Rencana mudik, rencana liburan, atau rencana-rencana yang lain (Peluk jauh kalian semua).
Kami sendiri juga punya plan besar yang terpaksa harus ditunda pelaksanaanya. Hal itu adalah hal yang kami sangat nantikan, yang hasilnya akan menentukan ke mana kami harus melangkah. 
Namun, bersabarlah hati, Tuhan tahu yang terbaik.

Ya, 2020 ini banyak mengajarkanku arti dari berserah. 2020 ini mengingatkanku bahwa manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan. 2020 mengajarkanku bahwa aku bukanlah apa-apa dibandingkan kuasaNya yang begitu besar, aku tidak punya kendali penuh akan diriku karena Tuhan yang mengatur semuaNya. 

Untukmu yang rencananya ditunda.
Untukmu yang rencanya batal.
Untukmu yang kehilangan kesempatan.
Untukmu yang harus kehilangan pekerjaan.
Untukmu yang harus menunggu.
Untukmu yang harus bersabar lebih lagi.
Kamu tidak sendiri. 
Semua akan baik-baik saja.



Cerita Vera Oktavia . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates